Laporan Kunjungan
Kuliah ke:
Alun-alun
Ahad,
28 November 2011
Saya
berkunjung ke alun-alun kota Malang. Disana kita dapat melihat
pemandangan yang beragam. Suasana di alun-alun saat itu mendung dan
sempat turun gerimis. Banyak muda-mudi, keluarga dan anak-anak yang
berkunjung ke alun-alun dengan perasaan riang gembira. Para muda-mudi
mencari tempat strategis agar mereka dapat berduaan dan meski ramai
pengunjung mereka tak menghiraukan orang-orang yang sedang lalu
lalang di sekitar mereka. Di alun-alun kita juga dapat menjumpai
pengamen maupun penjual yang menawarkan dagangannya kepada para
pengunjung. Juga terlihat ada muda-mudi yang ketika itu di datangi
oleh seorang pengamen dan muda-mudi itu meminta sang pengamen untuk
menyanyikan lagu sesuai permintaan mereka. Anak-anak yang sedang
asyik bermain dengan keluarganya maupun berlari-larian mengejar
burung dara yang banyak dan memang sengaja diberikan sangkar agar
lebih menarik perhatian pengunjung. Kita bisa melemparkan biji jagung
yang dapat kita beli di penjual-penjual yang ada di dalam alun-alun.
Tak jarang juga alun-alun ini menjadi tempat pemotretan atau objek
pemotretan oleh beberapa majalah.
Pada
saat itu juga sedang dilakukan pembersihan kolam yang terletak di
tengah alun-alun. Pembersihan ini dimulai dari menguras air yang ada
dalam kolam kemudian menyikat bagian dasar kolam. Dilanjutkan dengan
mengecat ulang agar terlihat lebih bersih dan indah. Akan tetapi
kebersihan di alun-alun kota Malang ini masih kurang karena masih
banyak di temukan sampah-sampah yang berserakan di sekitar alun-alun
dan tempat duduk yang desediakan pun kebanyakan kotor dan kurang
terawat. Jalan-jalan di alun-alun pun beberapa sudah berlubang dan
bisa saja membahayakan pengunjung. Kurang rapinya para penjual yang
berada di sekitar alun-alun dan kurangnya rambu-rambu atau palang
nama juga informasi mengenai alun-alun maupun kota Malang. Saya juga
membaca bahwa alun-alun ini sebagai tempat wisata akan tetapi banyak
turis-turis mancanegara yang mampir ke alun-alun tanpa ada guide
atau pemandu wisata. Banyak yang
menjadi PR bagi pemerintah kota Malang agar membenahi kekurangan yang
ada di alun-alun agar para pengunjung pun merasa nyaman dan
turis-turis semakin banyak mengunjunginya.
Radar Malang
Jum'at,
9 Desember 2011
Kunjungan
kuliah dan kuliah bersama di Radar Malang dengan bapak Khoirul Anwar
selaku dosen pembimbing mata kuliah Jurnalistik dan sekaligus Pimred
Radar Malang. Pukul 13:00 WIB dalam kondisi yang gerimis kami
berangkat dari kampus menuju ke kantor Radar Malang. Sesampainya kami
di sana, kami langsung di minta naik ke lantai 3 ruang auditorium.
Kala itu, kuliah bersama ini dihadiri oleh 2 kelas yang diampu oleh
bapak Anwar. Namun, sesampainya di lantai 3 ruang auditorium masih
sedikit yang hadir jadi kami pun menunggu teman-teman yang lain
sambil ngobrol. Selang
beberapa menit teman-teman yang lain pun datang dan bapak Anwar pun
membuka kuliah bersama di Radar Malang. Beliau memberitahukan perihal
mengenai tugas UAS yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat blog
dengan ketentuan isi blog, sebagai berikut:
- Isi Utama:a. profil siapa anda? Mengapa kuliah Jurnalistik?b. pengertian pers dan jurnalistik!c. mengapa perlu MK Jurnalistik di Fakultas Tarbiyah?d. sejarah pers!e. buat tiga artikel populer berdasarkan prinsip aktualitas, proximity, situasional!f. buat dua feature tentang lingkungan anda!
- Isi Tambahan:a. buat laporan tentang kelas anda yang berisi tentang teman, dosen dan lingkungan anda belajar!b. buat laporan kunjungan kuliah ke alun-alun, Radar Malang dan Malang Post!
Sekitar
Pukul 15:30 WIB beliau pun mengajak mahasiswa untuk berkunjung ke
Malang Post dan mempersilahkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya di
sana.
Malang Post
Jum'at,
9 Desember 2011
Setelah
berkunjung ke Radar Malang, kami pun diajak oleh bapak Anwar
berkunjung ke Malang Post untuk lebih mengenal lebih dekat proses
pembuatan berita dan aktivitas awak redaksi. Kami pun diajak ke dalam
ruang rapat dan dikenalkan kepada Redaktur Senior Malang Post Husnun
N Djuraid. Beliaupun memulai menceritakan mengenai proses kelahiran
Malang Post dan proses pembuatan koran.
Beberapa
hal yang menjadi pertanyaan dari kami adalah mengenai cara menulis di
surat kabar, kinerja wartawan dan proses pembuatan koran. Karena
memang kami lebih sering mengisi tulisan di kampus. Selepas tanya
jawab, kami pun dibawa ke kantor redaksi dan dikenalkan dengan kru
yang ada di Malang Post juga proses pembuatan koran. Terakhir sebelum
kami berpamitan pulang, kami pun diminta untuk foto bersama dengan
Redaktur Senior Malang Post dan foto tersebut akan di muat dalam
koran esok harinya. Kami sangat berterima kasih kepada Malang Post
karena telah memberikan pengalaman serta ilmu yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar